Kota
Medan mempunyai kantor pos sebagai salah satu ikon kotanya. Kantor pos
yang didirikan pada 1911 ini memiliki citarasa wisata yang sayang jika
dilewatkan terutama bagi para penikmat wisata sejarah dan wisata kota.
Kantor Pos Medan merupakan salah satu dari empat kantor pos besar
terpenting di Indonesia, setelah Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta.
Kantor Pos Medan didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda dengan arsitek bernama Ir. S. Snurf dari BOW (Burgelijke Openbare Werken) atau dinas pekerjaan umum pemerintah Hindai Belanda. Pembangunan gedung ini memakan waktu sekitar satu tahun sejak tahun 1910. Gedung Kantor Pos Medan dibangun dengan sentuhan gaya arsitekstur transisi masa kolonial. Gaya ini ditandai dengan adanya bentuk menara (tower) serta gevel/fasad (bagian depan gedung) yang mirip dengan arsitektur rumah-rumah di Balanda yang menghadap ke sungai.
Keberadaan fasad tersebut sangat penting terutama untuk mencegah masuknya uap air ke dalam gedung. Selain itu fasad juga bisa menjadi peredam suara, memberikan kontribusi yang baik untuk insulasi panas, intensitas cahaya serta mengurangi kelembaban, angin dan hama dari luar.
Saat
ini Kantor Pos Medan masih melayani fungsi-sungsi pos dan
telekomunikasi. Selain itu, karena memiliki aspek historis yang kental
terutama dari segi arsiteksturnya, warga Medan mengharapkan Kantor Pos
Medan juga bisa difungsikan sebagai museum pos seperti Kantor Pos Besar
Jakarta.
Letak
kota Kontor Pos Medan yang berada dikawasan pusat kota, memudahkan
akses bagi wisatawan yang ingin menelusuri berbagai wisata di pusat
kota. Kawasan Kantor Pos Medan ini juga merupakan titik nol Kota Medan
yang dapat membantu wisatawan menaksir jarak perjalanan ke objek wisata
yang tersedia di Kota Medan.
Di sekitar kantor pos juga terdapat beberapa bangunan tua peninggalan Belanda dengan gaya arsitekstur transisi, seperti bank dan dua buah hotel. Bagi para penikmat arsitekstur, kawasan tersebut tentunya bisa menunjukkan historisitas arsitekstur dan perkembangan tata letak Kota Medan. Bangunan-bangunan tersebut mengelilingi sebuah lapangan yang saat ini dijadikan pusat berkumpul bagi warga Medan. Suguhan nuansa kolonial dan modernitas kota Medan ini terasa pas dinikmati wisatawan terutama pada sore hari.
Selain itu bagi para pencinta filateli dan sejarah pos, Kantor Pos Medan juga menyediakan etalase koleksi-koleksi perangko. Kantor pos ini juga sering digunakan sebagai tempat berkumpulnya komunitas filateli, meskipun sekarang peminatnya semakin berkurang.
Kantor Pos Medan dan kawasannya tentu juga bisa memenuhi hasrat fotografi wisatawan. Objek-objek di kawasan ini bisa dirangkum dalam tema keadaan tempo dulu kota Medan. Koleksi tersebut terutama didapat dari objek-objek bangunan dengan corak arsiteksturnya serta ornamen-ornamennya. Dari koleksi tersebut, wisatawan dapat membandingkan Kota Medan dulu hingga sekarang.